Google

Wednesday, November 19, 2008

Pasir Timah Beralih Modus

Penyitaan 3.600 ton gula ilegal ini melengkapi keberhasilan pihak TNI Angkatan Laut untuk mencegah penyelundupan melalui laut.
Penyitaan 3.600 ton gula ilegal ini melengkapi keberhasilan pihak TNI Angkatan Laut untuk mencegah penyelundupan melalui laut. Sebelumnya Lantamal berulang kali menggagalkan penyelundupan pasir timah untuk ekspor yang bernilai puluhan miliar rupiah. Sejak TNI Angkatan Laut giat melakukan penangkapan terhadap penyelundupan pasir laut ini, menurut Asisten Intelijen Lantamal II Letkol Marinir Widad Prasojo Aji, aksi penyelundupan pasir timah tersebut jarang ditemui.

Namun, dia mengatakan, aksi tersebut bukannya berhenti, melainkan beralih modus. Semula diangkut dengan truk-truk melalui kapal penumpang, kini para penyelundup menggunakan modus baru, mengangkutnya langsung dengan kapal-kapal dan kemudian ditimbun dengan ikan.

Pasir timah tidak lagi dikemas melalui kontainer dan dikirim melalui pelabuhan resmi, tetapi diangkut dengan kapal ikan dan langsung dikirim ke negara pembelinya seperti Singapura. Selain gula dan pasir timah, penyelundupan yang diungkap jajaran TNI Angkatan Laut dalam tahun ini, menurut Widad, adalah penyelundupan pasir olahan dengan rute Kalimantan-Jakarta-luar negeri.

Pengungkapan itu dilakukan tim Buser Lantamal II pada 10 April lalu. Dari operasi itu disita 83 kontainer dari kayu ilegal yang dimuat kapal MV Iloeva dan 100 kontainer kayu olahan yang dimuat kapal Caraka Jaya Niaga. Saat ini, menurut Widad, proses sudah diserahkan ke Departemen Kehutanan. ramidi-tnr

dari arsip koran tempo

No comments: