SURABAYA, SELASA - Setelah awal Oktober lalu penumpukan peti kemas impor di PT Terminal Peti kemas Surabaya melebihi kapasitas yard occupancy ratio atau YOR , sekitar 120 peti kemas akhirnya terpaksa dipindahkan ke lapangan milik PT Indra Jaya Swastika. Mesk ipun izin pemindahan lokasi penumpukan petikemas sudah diajukan sejak 6 Oktober 2008 kepada pihak Bea Cukai, namun proses pemindahan peti kemas baru terlaksana sepuluh hari kemudian.
Demikian diungkapkan Direktur Utama PT Terminal Peti kemas Surabaya (TPS) Adji Pamungkas, Selasa (21/10) di Surabaya. "Pelaksanaan pemindahan lokasi penumpukan (PLP) yang pertama ini masih perlu dievaluasi. Pihak bea cukai ternyata membutuhkan waktu beberapa hari untuk memeriksa profil komoditi dan importir peti kemas secara teliti," ujarnya.
Pemeriksaan yang membutuhkan waktu hingga lebih dari satu minggu menyebabkan beberapa petikemas yang telah diajukan untuk dipindahkan sudah dikeluarkan oleh importir sendiri. Akibatnya, proses PLP sendiri kurang efektif dalam menurunkan YOR.
Selain proses yang lama, jumlah pemindahan peti kemas juga terbatas. Dari total 400 peti kemas yang diajukan untuk menjalani PLP, hanya 120 peti kemas yang berhasi dipindahkan.
Asisten Manajer TPS Wara Dijatmika mengatakan, beberapa peti kemas yang dipindahkan memiliki dwell time (masa tinggal) lebih dari 20 hari. Agar pengurangan YOR lebih efektif, minggu ini TPS mengajukan lagi permohonan PLP pada peti kemas dengan masa tinggal sekitar 10 hari.
"Prosedur ini diharapkan lebih efektif untuk mengurangi penumpukan peti kemas di lapangan yang awal minggu ini YOR impor telah mencapai 111 persen. Idealnya, setelah YOR mencapai lebih dari 85 persen PLP dilakukan," ucapnya.
Menurut Wara, TPS b erharap kepada para importir untuk segera mengeluarkan peti kemas-peti kemas secara normal dari lapangan peti kemas sebelum mencapai masa tinggal 10 hari. Dengan demikian, prosedur PLP untuk mengurangi penumpukan peti kemas tidak perlu dilakukan.
Dalam satu kali pemindahan peti kemas ke lapangan lain, setiap satu kotak peti kemas dikenakan biaya Rp 350.000 per hari.
Ekspor meningkat
Selama bulan September, volume peti kemas ekspor yang singgah di TPS sebanyak 56.164 TEU. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan volume peti kemas impor 48.403 TEU.
Sejak awal Januari hingga September, jumlah peti kemas ekspor memang mendominasi dengan volume 455.008 TEU sedangkan volume peti kemas impor hanya 446.503 TEU.
Wednesday, November 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment